Ada yang bilang investasi di masa pandemi bukan hal yang baik, tapi menurut InvestBro Anda perlu belajar dari investasi saham pada bulan 2020 lalu. Kemungkinan saham naik bisa saja terjadi, bahkan ketika Maret 2020 kebanyakan nilai saham yang turun langsung melejit dalam waktu beberapa minggu. Lantas bagaimana dengan investasi properti?
Properti juga terkena imbas resesi, sebagian besar pemilik properti bahkan rumah dan tempat tinggal langsung dijual karena saking menurunnya perekonomian rumah tangga. Sebenarnya jika Anda ingin berniat membeli properti pada masa pandemi untuk investasi, tidak salah malahan sangat disarankan untuk menyelamatkan perekonomian si pemilik yang sebelumnya. Menurut kompas.com, kebiasaan masyarakat Indonesia pada masa resesi adalah berfokus pada kebutuhan sehari-hari (pokok). Jika lebih kebanyakan orang cenderung menabung dan mengesampingkan investasi, padahal kita harus berpikir sebaliknya dan belajar dari InvestBro.
Mumpung harga properti lagi murah
Keuntungannya? Jelas Anda bisa membeli properti yang lebih murah dari harga sebelumnya, meski tidak terlalu jatuh tapi properti adalah salah satu investasi yang menjanjikan hingga beberapa tahun berikutnya. Bahkan beberapa pengembang perumahan dan apartemen memberi bonus yang menggiurkan seperti cashback, pembayaran tanggal tertentu, subsidi KPR rendah, bebas biaya maintenance, dll.
Keuntungan lainnya bisa Anda dapatkan karena pemilik properti perorangan sedang butuh uang. Kondisi ini bisa Anda manfaatkan untuk menawar harga terendah sekalipun. Fenomena ini wajar karena mungkin sedang sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sementara Anda bisa mendapatkan properti dengan harga murah.
Minim resiko
Selain investasi emas, properti adalah investasi yang sangat minim risiko. Bukan hanya karena kebutuhan papan setiap penduduk, tetapi faktor-faktor tertentu juga mempengaruhi nilai rumah itu sendiri. Dari tahun ke tahun nilai investasi properti mengalami kenaikan yang drastis, meskipun pada masa resesi ini cenderung stagnan. Anda bisa memanfaatkan kondisi stagnan ini untuk mencicil rumah dengan harga murah dan pada saat pandemi usai, cicilan rumah telah selesai. Anda bisa meraup keuntungan berkali-kali lipat dari harga sebelumnya dengan menjual properti.
Setiap orang membutuhkan properti
Sandang, pangan dan papan adalah kebutuhan dasar dalam ilmu ekonomi. Artinya tidak ada yang tidak mungkin dalam dunia properti, perkembangan angka kelahiran membuat orang-orang semakin butuh tempat tinggal. Apa pun angka resesi saat ini, sebaiknya Anda mulai berpikir untuk memiliki tanah/ rumah sebagai investasi. Sementara ruko juga berpeluang besar untuk disewa saat masa pandemi. Ribuan orang mungkin kehilangan pekerjaan full time, tetapi kebanyakan dari pekerja yang PHK juga membuat usaha sendiri. Di samping itu UU omnibus law dan kebijakan UMKM yang dibuat pemerintah untuk memudahkan pengusaha dalam menciptakan lapangan pekerjaan, bukan fakta yang tidak mungkin bahwa mereka akan menyewa ruko/ jenis properti lainnya sebagai tempat usaha.
Perlu diperhatikan
- Pastikan kondisi keuangan Anda aman dalam beberapa waktu yang akan datang. Misalnya pastikan isi tabungan Anda setara dengan 12 bulan kebutuhan pokok saat ini, agar Anda tidak kesulitan memenuhi kebutuhan yang seharusnya menjadi konsumsi selama ini.
- Jangan berharap keuntungan dari penyewaan properti, karena belum tentu ada yang ingin menyewa apartemen/ ruko/ mengontrak rumah pada masa pandemi. Lebih baik investasi properti untuk jangka panjang, untuk dijual beberapa tahun setelah pembelian.
- Properti masih dipengaruhi oleh inflasi, maka dari itu Anda harus berhati-hati dengan kemungkinan yang akan terjadi.
- Harga stagnan tidak seperti tahun-tahun sebelumya. Apalagi antusiasme pembelian properti masih kalah dengan IHSG dan emas.