Pernah nggak kamu masuk ke suatu website dan dibikin males karena tampilannya yang kurang menarik atau malah kebangetan rame sampe pusing ngeliatnya? Jadi pengen kursus UI UX nggak, sih? Biar bisa bikin web design yang lebih works gitu. Bukan komplain doang.
Padahal zaman sekarang website udah nggak bisa dipisahkan dari identitas suatu perusahaan, pun dengan UMKM. Terlebih kalau website juga dipakai sebagai katalog hingga sarana jual beli. Desain website yang efektif sangat diperlukan di sini. Begitu juga personal atau figur publik yang butuh tempat untuk merepresentasikan citranya.
Penting buat kamu yang lagi belajar desain untuk sekalian ngulik UI UX biar biasa jadi problem solver bagi para calon klien potensial ini.
Nih ada beberapa hal yang berkaitan dengan desain website yang bisa kamu perhatikan buat bahan diskusi nanti.
1. Tujuan Dibuatnya Website
Beda klien, beda kemauan, tentu beda juga keperluannya. Cari tau secara detil objektif dari pembuatan desain tersebut. Sebagai desainer, kamu perlu mendiskusikan dan memahami kira-kira apa sih visi misi perusahaan dan si website itu sendiri? Kemudian, siapa aja target pengunjungnya? Kalau udah jelas, akan lebih mudah bagi kamu untuk mengkreasikan desain yang sesuai.
2. User Experience
Ini adalah hal yang nggak boleh banget kamu skip. Ibaratnya rumah singgah, website harus dibikin senyaman mungkin biar tamu pada betah. Tentunya setelah disesuaikan dengan visi misi dan target audiens, ya.
Website yang target utamanya bapak-bapak komplek tentu beda kebutuhan dengan anak muda yang baru lepas dari seragam putih abu-abu. Website untuk keperluan bisnis tentu tidak sama dengan web personal yang isinya cenderung lebih beragam.
3. Navigasi Sederhana
Setelah tau cara bikin desain website layaknya ‘rumah singgah yang bikin betah’, pastikan kamu juga kamu membubat navigasi yang jelas, sederhana, dan memudahkan pengunjung untuk mengakses berbagai halaman pada website.
Sederhana di sini maksudnya desain atau arahan yang lebih mudah dilihat, ditangkap, dan dipahami pengunjung. Hindari desain yang bikin pengunjung kesulitan menentukan arah dan tujuan saat mereka berselancar menjelajahi website kamu.
4. Gaya dan Unsur Desain
Karena tujuan dan target desain website beragam, usahakan untuk menggunakan style yang sesuai dengan identitas perusahaan atau klien yang juga match dengan target pengunjung. Misal, mau dibikin dengan nuansa minimalis, retro, futuristik, feminin, playful, dan sebagainya.
Perhatikan juga unsur yang sesuai dengan style desain yang kamu pilih sebelumnya. Mulai dari warna, tipografi, elemen grafis seperti foto dan video, juga ornamen pemanis lainnya (jika dibutuhkan).
Kamu bisa browsing untuk tau macam-macam template desain, tapi kalo mau beneran paham, mending ikutan kelas khusus.
5. Waktu Loading
Websitenya udah enak diliat, nih. Jangan sampe pengunjung kabur karena lelah nungguin waktu loading yang lama karena desain web yang kamu bikin terlalu ‘berat’. Hal ini bisa dihindari dengan membatasi penggunaan video, foto, flash, dan file lain yang berukuran besar. Kalo akses websitenya sat-set sat-set, bukan nggak mungkin pengunjung tambah betah dan jadi banyak mampir ke halaman website kamu.
6. Mockup dan Prototype
Kalau semuanya sudah siap, buat beberapa mockup dan prototype untuk diperlihatkan ke klien biar agar terbayang tampilan websitenya akan jadi seperti apa. Sementara prototype berfungsi untuk uji coba user experience.
Gimana? Udah dapet pencerahan dong, mengenai langkah awal membuat desain website? Kalau kamu mau belajar lebih lanjut, yuk ikutan kursus UI UX bareng Pixel Ninja by Kuncie. Infonya bisa kamu cek di www.pixelninja.id. Jadi desainer UI UX bukan lagi mimpi.
